Iklan

Senin, 30 September 2024, September 30, 2024 WIB
Last Updated 2024-10-01T06:44:04Z

Gara-gara Pertamina Pendopo, Poktan Rejomulyo Banting Setir Tinggalkan Pupuk Kimia

Poktan Rejomulyo saat menunjukkan benih padi SRI organik yang ditanam didalam pot


HitsIndo.PALI -- Kelompok Tani (Poktan) Rejomulyo yang mempunyai lahan sawah padi di wilayah Rejosari Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan banting setir dalam mengelola lahan pertaniannya.



Hal itu dilakukan Poktan Rejomulyo gara-gara PT Pertamina EP (PEP) Pendopo Field yang menggandeng Poktan tersebut untuk meninggalkan kebiasaan lama yakni pengelolaan lahan pertanian dengan pola konvensional. 



Dimana sebelumnya, Poktan Rejomulyo tergantung pada pupuk kimia serta pestisida anorganik yang tentunya menambah biaya produksi serta bahan-bahan tersebut mengandung resiko berbahaya bagi kesehatan manusia apabila hasil panen berupa beras dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. 



Namun sejak beberapa tahun lalu PEP Pendopo Field mendampingi petani hingga saat ini telah berhasil total meninggalkan pola konvensional dan beralih pada pola ramah lingkungan dengan manfaatkan limbah organik yang berada disekitar sebagai bahan pupuk serta pestisida alami.



Tentu saja dengan beralihnya petani yang tergabung pada Poktan Rejomulyo pada pola ramah lingkungan dengan menanam padi SRI organik, mampu menekan biaya produksi tanpa mempengaruhi hasil panen.


Panen raya diatas lahan milik Poktan Rejomulyo di wilayah Rejosari Kelurahan Talang Ubi Utara 


Bahkan beras yang dihasilkan saat ini sudah masuk pada kategori beras organik tanpa tercemar bahan kimia yang tentunya nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan beras hasil dari pola pertanian konvensional yang masih menggunakan bahan kimia.



Bukan hanya pada tanaman padi, PEP Pendopo Field juga mengajak petani memanfaatkan lahan yang selama ini terabaikan untuk ditanami berbagai macam tanaman jenis sayuran. 



Seperti pada lahan pekarangan bahkan ada diatas pematang sawah pun ditanami sayuran sebagai penambah pendapatan bagi petani. 



Pembinaan Poktan Rejomulyo oleh PEP Pendopo Field dilakukan secara rutin bahkan perusahaan plat merah tersebut menyiapkan tempat di wilayah kerjanya yakni PPMP atau Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina. 



Pada PPMP tersebut, hampir setiap hari Poktan Rejomulyo berkumpul disela kesibukannya mengelola lahan pertaniannya untuk belajar mengelola tanah dan pembuatan pupuk organik seperti kompos dan Pupuk Organik Cair (POC).



PEP Pertamina Pendopo Field pun tak main-main dalam mendampingi petani, agar hasil maksimal pihak perusahaan yang bergerak di sektor Migas milik negara tersebut menggaet tim ahli pertanian ramah lingkungan. 



Hasilnya, petani yang tergabung pada Poktan Rejomulyo bisa bernafas lega serta mampu memproduksi beras organik yang telah dipasarkan hingga keluar daerah. 



Dan setiap even pameran, binaan Pertamina Pendopo selalu memukau pengunjung dengan berbagai hasil produk pertanian. Sebab bukan hanya beras organik yang dihasilkan, tetapi jenis makanan ringan serta herbal juga menjadi daya tarik pengunjung pada setiap pameran. 



"Alhamdulillah berkat binaan Pertamina Pendopo, hasil kerja kami meningkat. Kami mampu menekan biaya pengolahan lahan namun hasilnya tidak kalah dengan pola konvensional," ungkap Joni e


Endro, ketua Poktan Rejomulyo, Selasa 1 Oktober 2024.



Een, panggilan keseharian ketua Poktan Rejomulyo menyebut bahwa sampai saat ini kelompoknya tetap kompak dan konsisten mengikuti anjuran pendamping dari Pertamina Pendopo. 



"Kami tidak lagi menggunakan bahan kimia, baik pupuk maupun pestisida. Sebab, dari alam sekitar pun pupuk bisa didapat serta dengan menjaga ekosistem, hama pun bisa dikendalikan," imbuhnya. 



Dengan keberhasilan kelompoknya, Een pun mengajak petani lainnya beralih pola ramah lingkungan, dan bagi siapa saja yang ingin melihat secara langsung kegiatan petani pada Poktan Rejomulyo dipersilahkan datang ke wilayah Rejosari. 



"Kami siap berbagi pengalaman, sebab pola ini banyak keuntungannya. Biaya bisa ditekan, hasil panen melimpah, dan harga jual beras lebih tinggi. Apalagi pihak Pertamina memfasilitasi penjualan dengan cara mengikutsertakan produk kami pada setiap even pameran maupun bazar," ajaknya.



Sementara itu, Sr Manager Pendopo Field I Wayan Sumerta yang disampaikan beberapa waktu lalu menyatakan bahwa pada PPMP mengusung konsep pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan (PSRLB), program tersebut mengajak petani untuk menggunakan pupuk kompos dan pupuk cair yang lebih ramah lingkungan. 




"Sudah banyak petani terbantu dengan adanya PPMP. Kami ingin petani binaan Pertamina Pendopo bisa sejahtera dan kedepannya, harapan kami lebih banyak inovasi yang dilakukan di bidang pertanian. Dan kita jadikan pertanian organik dikenal luas serta menjadi produk kebanggaan masyarakat kabupaten PALI," harapnya.(red)