Iklan

Sabtu, 16 Maret 2024, Maret 16, 2024 WIB
Last Updated 2024-03-16T19:48:24Z
Heri AmalindoSumselTrending

Terjunkan Penyuluh Lapangan dan Ahli Gizi, DPPKBPPPA PALI Terus Pantau Anak Gejala Stunting



PALI. Keseriusan Pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dalam menangani serta mencegah kasus stunting terus dilakukan dengan berbagai cara.


Mulai dari sosialisasi cegah stunting hingga pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan Balita, bahkan anak yang alami gejala stunting tak luput dari pantauan serta pendampingan dari pemerintah kabupaten PALI. 

Seperti belum lama ini, Pemkab PALI melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) mendatangi salah satu keluarga di Desa Babat kecamatan Penukal.

Pada kunjungannya, DPPKBPPPA PALI memantau serta mendampingi keluarga yang memiliki anak dengan gejala stunting, dimana anak yang sudah berusia 2 tahun hanya memiliki berat badan 8 kilogram. 

Kunjungan DPPKBPPPA PALI selain menerjunkan penyuluh lapangan, juga mengajak ahli gizi. 

"Kita bawa Bidan desa untuk mengecek kesehatannya, kemudian diberikan pengetahuan terhadap keluarganya cara asupan makanan yang sehat oleh ahli gizi juga diberikan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting oleh penyuluh lapangan KB," ungkap Plt Kepala DPPKBPPPA PALI, Mariono SE, Minggu 17 Maret 2024.

Upaya itu dilakukan DPPKBPPPA PALI sesuai arahan Bupati PALI H.Heri Amalindo untuk segera menangani anak dengan gejala stunting. 

"Kita bergerak cepat mendatangi keluarga yang memiliki anak dengan gejala stunting agar cepat ditangani supaya bisa dipantau pertumbuhannya," imbuh Mariono.

Dengan upaya tersebut, Mariono berharap kedepan kabupaten PALI bisa zero stunting dan kasus yang ada tidak bertambah lagi.

"Sejak dini kita lakukan upaya pencegahan, petugas lapangan KB terus bergerilya hingga ke pelosok mensosialisasikan pencegahan stunting, mengajak masyarakat merencanakan kehamilan, mematangkan usia pernikahan serta menjaga pola makan saat hamil," tandasnya. 

Sebab menurut Mariono bahwa penyebab timbulnya kasus stunting adalah minimnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi.

"Asupan gizi yang kurang penyebab utama adanya kasus stunting. Juga pernikahan usia anak serta seringnya kehamilan. Untuk itu kami mengajak semua lapisan masyarakat agar memperhatikan ajakan atau himbauan dari pemerintah dalam mencegah kasus stunting," tutupnya.***